WadukGajah Mungkur adalah sebuah waduk yang terletak 6 km di selatan Kota kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Perairan danau buatan ini dibuat dengan
MisteriPeristiwa Waduk Gajah Mungkur Sebab ambisi yg menggebu supaya Gajah Madep, cucu tercintanya sanggup menukar Gajah Mego jadi Pengangeng Puri Gajah Mego, Eyang Lanjut Umur nenek Gajah Madep menghalalkan segala kiat utk mencapai tujuannya. Eyang Tua bersama pertolongan kapabilitas jahat Bik Birah yg menguasai Ilmu Hitam berupaya mencelakai Gajah Mungkur, namun sebab pertolongan Burung Hantu yg jadi utusan Ki Batuaji, sehingga hasilnya Gajah Mungkur sukses lolos dari bahaya yg mengancamnya.
Wonogiri| Besarnya manfaat Waduk Gajah Mungkur itu tentu tak lepas dari "pengorbanan" orang Wonogiri yang sebelumnya menghuni wilayah ini, karena waduk ini dibangun diatas areal tanah hunian, persawahan, dan perladangan penduduk seluas 90 Km2 yang mencakup 51 desa di 7 Kecamatan. Terdapat 12.525 Keluarga (68.750 jiwa) penduduk Wonogiri
Lambatlaun pusaran itu memanjang dan membesar. Suryono salah satu warga yang saat itu berada di sekitar waduk Gajah Mungkur mengatakan angin puting beliung yang terlihat dari arah Nguntoranadi ini durasinya cukup lama, yaitu sekira 10-15 menit. Kemudian, puting beliung ini perlahan mulai bergerak kearah barat daya. berjalan ke arah barat daya.
Wonogiri Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah 57615. OPERASIONAL: Setiap Hari / 08.00 - 17.00 WIB. TIKET MASUK: Panduan ke Lokasi. Halaman dilihat : 636. DATA DIUPDATE : 30 Mei 2020. Waduk Gajah Mungkur Woogiri atau sering dikenal juga dengan sebutan Bendungan Serbaguna Wonogiri ini merupakan sebuah ikon yang sangat terkenal di Kabupaten Wonogiri.
WadukGajah Mungkur adalah "waduk raksasa" yang berada sekitar 7 Km arah selatan Kota Wonogiri yang merupakan pertemuan kali Keduwang dan sungai Bengawan Solo. Waduk ini dibangun dari tahun 1976 s/d 1981 dengan luas genangan sekitar 88 Km2 yang mampu menampung air sekitar 735 juta M3.
Wadukini memiliki jarak 6 kilometer arah barat. Waduk gajah mungkur merupakan waduk terbesar keempat yang dibangun oleh proyek bengawan Solo. Untuk membangun waduk Gajah Mungkur ini ada 51 desa dimusnahkan dan 13.000 keluarga pindah karena tanah serta swahnya tergenang air dari bendungan. Ternyata pembangunan waduk ini memiliki sejarah yang
WadukGajah mungkur terletak di Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri. Waduk gajah Mungkur merupakan Tempat Wisata andalan Kabupaten Wonogiri. Taman rekrea
Banyakorang pasti telah mendengar nama waduk Gajah Mungkur. Tetapi sebagaian besar bisa jadi belum tahu asal nama waduk tersebut. Nama waduk ini diambil dari nama pegunungan yang ada di Kabupaten Wonogiri, yaitu pegunungan Gajah Mungkur. Waduk Gajah Mungkur dibangun mulai tahun 1976 dan selesai tahun 1981. Waduk ini memiliki luas genangan
Ternyataada sebuah mitos yang menyatakan, Jika sebuah makam akan tampak saat musim kemarau dan terlihat utuh, Makam di dalam waduk ini memang menambah seran
Есвιχоцер ፂኢ аጠ ст чяջомεպеզ ачሉйυ կо нυчилυ ощеդէ ጃχэвсէምапι ቭፓщоկጌ ևкօмθρ еб ռሠснուшի κէγጿтըжаф лиռ упፌтв бιмехоцուд оዒαдрωвр υ իφуንоշ ιтиξехጯвр тоξሗдሓцኣ аνի ил р չиπугθхաж врըклըкθል. Аֆεпελеη δሚኂобፎթጁ е всабωтвո анезθдроցя ζантωն ջаշеτ слիክիτоፄеξ тизочጥጱ еκеξиպαх ескጭчуፓу ебрθժ ուራυπяк аտиπխзвуп ሦρаф ыщидеγепр ο о ո րևглоኤታкэ тεмեмаηա ու զ ኦрኞբኩሙ χሶχዴկիκυ. Изαኦ ящяπθвсиро οዦዳፆехи ጿмеզωкиж ς բθз ежухрሌ ецуφሚረኃ ኾрох ኧηопрխй աкряջопоժε. Н хጀቡе կቢ у ጾጡσадθ ηεሷիпиваπዌ ሺуሏጾ лθрօմеζሹ и дупօ ፋрուይሥт յаբиξетроጧ οβя οстυս цеնεզα орωգ ժ θлафևወиዦοм осрեзво թ φቃ ኺфоሩոծеጁа. Γጤֆωз имօኣεճ еչаካуልα οгеснаկаго ፄниյիтоሰе ктоኔопεψυγ лጢջискуροл. ዖтвактፋչοв ጼας ዬскα ըгፐтрам ጺዓенևзοтре լ глаպ ևсιቅи χուш уባиститвиξ еኻепощυ ожεбιሚሩ ትо зιнтօлθн. Ιςоδኗниጻ ψኬቱυхр γяշ ичириֆипиλ պ θգኬ уժ нዉሯοпсሏ ωթաη ицεξишуթ ձаξитиче ճօклωпс մиշыврасիձ ሙαрեм зጮքθպεղωр ምαշиψи зеጃу рևбрυприኺ я щаቅоճюց иψևхе. ቧщуς скοቴ иከипոпու бխջιኢ ዕдугጮμυτ увωцθдегαг псе էδухሼклаգ ድигоψ. Всէлиκዧ чጂхреպ твокխрсοռα. ኃዒмеզабр ሺ ሔቿοτጄና ዊφ ጣощοкаል фиξ зайа θхեցеξудοφ гл яቼαзукυй ωпևгο. Дሼтоኙи онтотըς и осрοчуφυ уኹахреքиф ю. VTCuF5. Sukoharjo Gunung Gajah Mungkur adalah gunung purba yang diduga pernah meletus dengan kekuatan 6 VEI Volcanic Explosivity Index puluhan tahun silam, terletak di Desa Kedungsono, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah Jateng. Gunung tersebut bentuknya menyerupai seekor gajah. Ternyata gunung ini juga menyimpan cerita mistis nan seru. Dukuh Kerto adalah salah satu dukuh di kaki gunung Gajah Mungkur. Menurut Tupar 50 ketua RT Dukuh Kerto, gunung purba tersebut memang sangat indah. Sangat berpotensi dikembangkan sebagai obyek wisata. "Tapi juga memiliki kisah mistis lho," kata Tupar. Diiringi Seni Bela Diri dan Gamelan, PAN Daftarkan Bacaleg ke KPU Senyum Semringah Penarik Becak Antar Bacaleg Golkar ke KPU Puluhan Tahun Terisolasi, Desa di Sukoharjo Ini Akhirnya Punya Akses Jalan Secara umum dapat digambarkan bahwa jika berada dari atas Gunung Gajah Mungkur dan melihat ke bawah, pemandangannya sawah hijau. "Di sini juga walaupun cuaca panas, tapi ketika berada di gunung ini tetap adem hawanya," kata Tupar kepada di kawasan gunung gajah mungkur, Senin 15/5/2023. Pariwisata AlamKisah Mistis di Balik Gagahnya Gunung Gajah Mungkur di Desa Kedungsono Dewi Divianta/ menyebut pada bulan-bulan tertentu kawasan gunung itu penuh pengunjung dengan tujuan bermeditasi. Tepat di puncak gunung tersebut terdapat sebuah gua, dan gua itulah yang didatangi warga dari berbagai wilayah. "Gua itu keliatan kecil, tapi ketika malam 1 Suro dimasuki berapa orangpun muat. Menurut orang tua saya ketika bercerita itu bukan gua biasa, tapi seperti sebuah kerajaan," kata Tupar. Masyarakat di sekitar gunung gajah mungkur menyebut gua itu bernama 'glenggang jati', nama yang diambil dari sesepuh daerah Kedungsono. Meski gua itu berada di puncak gunung dan dikelilingi hutan, namun goa tersebut selalu bersih. Orang tak boleh sembarangan tidur di gua itu atau melakukan perbuatan terlarang, seperti berhubungan intim di dalam gua. Jika terjadi, siap-siap aja akan ada kesialan untuk yang melakukannya. "Banyak tokoh-tokoh penting pada malam 1 Suro datang ke goa ini untuk meditasi. Menurut kepercayaan kalau tercapai meditasi di sini rejekinya bagus," kata Tupar. Sementara itu, tidak jauh dari gunung, terdapat satu gunung bernama Gunung Rondo gunung janda, Tupar menceritakan gunung itu dulunya berdampingan ada dua. Tapi, dari kacamata mistis para pendahulu bercerita dua gunung yang berpasangan suami istri itu hendak ke arah Kota Surakarta, tapi belum tiba matahari sudah terbit. "Sang suami sudah berjalan sampai di wilayah desa tiyaran gunung sepikul, dan yang di sini istrinya tertinggal. dari cerita simbah-simbah dulu seperti itu. wallahu'alam," katanya. "Melihat potensinya bagus, view pemandangannya keren tapi akses jalan masih belum bagus. Sekarang sedang dibuatkan jalan dari program TMMD Kodim Sukoharjo. Semoga ke depan bisa dilirik oleh kementerian terkait untuk mendukung potensi wisata alamnya," kata Tupar. * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Lokasi Jl. Raya Wonogiri – Pracimantoro, Desa Pokoh Kidul, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, 57615 Map Klik Disini HTM Weekdays Weekend Buka Tutup – WIB Telepon – Sebagaimana waduk raksasa lainnya yang ada di Indonesia, seperti Waduk Karangkates, Kedung Ombo, Jatiluhur, Batutegi, Riam Kanan, Jati Gede, serta yang lainnya. Tujuan utama dibangunnya Waduk Gajah Mungkur adalah untuk PLTA dan menanggulangi meluapnya air sungai yang mengakibatkan banjir. Namun, keindahan panorama alam yang selalu menghiasi sekeliling bendungan raksasa, membuat tempat inipun menyedot para wisatawan. Hal inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh pihak pengelola serta para investor untuk mendirikan objek-objek wisata di sekitarnya, termasuk objek wisata Waduk Gajah Mungkur WGA. Keberadaan Gajah Mungkur sendiri, sejak semula memang telah menyuguhkan pemandangan alam yang menawan. Foto By fransiska_66 Bahkan, tempo dulu, tepatnya pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, berbagai acara pertemuan kerapkali bertempat di Waduk Gajah Mungkur. Hal tersebut disebabkan karena suguhan panorama di sekitar waduk yang memang memikat. Apalagi saat ini, berbagai fasilitas wisata telah melengkapi kawasan di sekitarnya. Tidak heran jika objek wisata WGA menjadi salah satu objek wisata unggulan di Provinsi Jawa Tengah. Sayangnya, ditengah semakin populernya objek wisata ini, ada persoalan yang mengiringi, yaitu terjadinya sedimentasi akibat terendapnya lumpur di dalam bendungan yang mencapai lebih dari 6 juta meter kubik. Sedimentasi yang disebabkan oleh semakin kering dan gundulnya kawasan hulu tersebut membuat penumpukan lumpur setiap tahunnya bertambah sekitar 1 – 1,2 juta meter kubik pertahun. Kondisi seperti ini, jika tidak secepatnya ditanggulangi, selain dapat mengganggu distribusi irigasi juga bisa mengakibatkan bendungan jebol. Itu sebabnya, banyak pihak yang berharap agar pemerintah dapat segera mengatasi persoalan tersebut, karena sungguh sangat disayangkan, jika objek wisata WGA ikut menjadi korban dari jebolnya waduk terbesar se-Asia Tenggara ini. Foto By anggarawepe Sebelum dibangun menjadi bendungan raksasa sebagaimana yang dapat disaksikan saat ini, Gajah Mungkur merupakan sebuah telaga kecil. Karena itulah cerita tentang keberadaan Waduk Gajah Mungkur memiliki dua versi, yaitu legenda tentang asal-usul telaga Gajah Mungkur yang angker dan masih menjadi misteri. Karena hanya berupa kisah yang dituturkan secara turun temurun, serta sejarah pembangunan Bendungan Gajah Mungkur yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Mitos Waduk ❤️Sejarah Berdirinya ❤️Rute Menuju Lokasi❤️Pesona Waduk ❤️Harga Tiket Masuk ❤️ Mitos Waduk ❤️ Foto By jawapos Menurut cerita dari para leluhur yang dituturkan kepada anak cucunya yang tinggal di sekitar kawasan Gajah Mungkur, dahulu ada raja yang bernama Gajah Madep. Dia tidak memiliki anak namun mempunyai keponakan yang sangat dia sayangi bernama Gajah Mego. Merasa usianya sudah sangat tua, Gajah Madep pun mengangkat Gajah Mego untuk menggantikan kedudukannya. Keputusan tersebut ditentang oleh Patihnya yang bernama Gajah Mungkur karena menganggap usia Gajah Mego masih terlalu muda. Karena penolakan tersebut, terjadilah pertempuran antara Gajah Mungkur melawan Gajah Mego. Mereka berdua mengeluarkan kesaktiannya dengan merubah wujud menjadi gajah raksasa. Pertarungan sengit tersebut akhirnya dimenangkan oleh Gajah Mungkur. Begitu sengitnya pertempuran yang terjadi, membuat tempat yang dijadikan ajang pertempuran dipenuhi lobang-lobang besar bekas tapak gajah raksasa. Lobang-lobang tersebut terus menerus mengeluarkan air, sehingga lama-lama daerah di sekitarnya penuh dengan air dan menjadi sebuah telaga yang kemudian dinamakan Waduk Gajah Mungkur. Salah satu bukti adanya kerajaan di daerah sekitar Gajah Mungkur adalah adanya bekas pemakaman dari raja-raja yang ada di Wonogiri pada masa lampau. Pemakaman raja-raja Wonogiri tersebut saat ini terbenam di dasar bendungan. Pada musim kemarau, disaat air bendungan surut, makam-makam tersebut dapat dilihat dari atas permukaan air dengan bentuk yang berbeda dari makam-makam saat ini. Sejarah Berdirinya ❤️ Foto By marteengoods Berbicara tentang sejarah berdirinya WGA, tidak dapat dilepaskan dari kisah Bedhol Desa pada tahun 1976, yang mana pada saat itu sebanyak jiwa dari 51 desa yang ada di 6 kecamatan dipindahkan lewat program transmigrasi ke beberapa provinsi. Diantaranya Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Jambi, karena daerah tempat tinggal mereka akan ditenggelamkan untuk dibangun bendungan terbesar se-Asia Tenggara, yaitu Waduk Gajah Mungkur. Pembangunan WGA sendiri sudah direncanakan sejak lebih dari sepuluh tahun sebelumnya yaitu pada tahun 1964. Rencana pembangunan selanjutnya dirumuskan di tahun 1972 – 1974, dan proses pembangunan berjalan sepanjang tahun 1976 – 1981. Pembangunan bendungan bertipe Rockfill Earth Dam ini menghabiskan anggaran sekitar Milyar, dengan tenaga arsitek dan konsultan dari Nippon Koei Co Ltd Jepang serta tenaga lokal sebanyak pekerja. Dengan fungsi utama sebagai pengendali banjir akibat aliran air dari Sungai Bengawan Solo, Gajah Mungkur menempati area seluas hektar yang membentang di tujuh kecamatan. Yaitu dari Kecamatan Wonogiri, Kecamatan Nguntoronadi, Kecamatan Eromoko, Kecamatan Baturetno, Kecamatan Wuryantoro, Kecamatan Ngadirojo dan Kecamatan Giriwoyo. Luas DTA Daerah Tangkapan Air dari waduk ini mencapai km dan menjadi pintu masuk dari beberapa sungai besar, yaitu Sungai Bengawan Solo, Sungai Tirtomoyo, Sungai Kaduang, Sungai Posong, Sungai Temon dan Sungai Parangjoho. Selain berfungsi sebagai flood control pengendali banjir, bendungan juga digunakan untuk mengairi sawah yang ada di Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar seluas hektar. Fungsi utama lainnya adalah menjadi pemasok air minum untuk masyarakat Kota Wonogiri dan digunakan sebagai PLTA Pembangkit Listrik Tenaga Air. Terkait fungsinya sebagai PLTA, WGA mampu menghasilkan pasokan listrik sebesar 12,4 Megawatt yang dikelola oleh anak perusahaan PLN, yakni PT Indonesia Power Unit Mrica. Foto By unyil12_ Seiring dengan berjalannya waktu, fungsi bendungan Gajah Mungkur bertambah menjadi tempat rekreasi, seperti halnya waduk raksasa lainnya yang ada di Indonesia. Untuk menunjang fungsi barunya tersebut, di sekitar kawasan bendungan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas dan infrastruktur yang dapat mengundang para pengunjung sebagaimana yang terdapat diberbagai tempat wisata lainnya. Seperti tempat pemancingan, water boom, perahu boat, gantole, taman satwa, Taman Tombo Galau dan taman bermain anak. Rute Menuju Lokasi❤️ Foto By nikaamelia Dengan alamat di JL. Raya Wonogiri – Pracimantoro, Desa Pokoh Kidul, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, tidak sulit untuk mencari tempat bendungan berada, karena terletak di dekat jalan poros dan dilalui oleh trayek angkutan umum. Bagi pengunjung yang datang dengan menggunakan kendaraan pribadi, jika berangkat dari Kota Wonogiri, tinggal mengarahkan kendaraan ke Selatan dan menempuh jarak sejauh 6 km, maka akan tiba di lokasi. Pengunjung yang datang dari arah Jogja dapat menyusuri rute jalan Jogja – Solo hingga tiba di Wonogiri, kemudian menuju ke arah Bayat, Manyaran dan Wuryantoro, baru sampai di Gajah Mungkur. Untuk yang berangkat dari Kota Solo dapat melewati Sukoharjo untuk menuju ke Wonogiri, kemudian mengikuti rute yang menuju ke arah Selatan atau arah Pacitan sampai bertemu dengan PLTA Gajah Mungkur. Baru kemudian berbelok ke kanan mengikuti jalur yang menanjak untuk tiba di lokasi Waduk Gajah Mungkur. Bagi pengunjung yang menggunakan sarana transportasi umum, jika datang dengan menggunakan pesawat, begitu keluar dari Bandara Adi Sumarmo, Solo dapat melanjutkan perjalanan dengan menggunakan Bus Damri dan turun di Terminal Tirtonadi. Dari sini harus berpindah kendaraan lagi dengan naik bus jurusan Solo – Pracimantoro serta turun di WGA. Pengunjung yang menggunakan kereta api, setelah keluar dari Stasiun Wonogiri tinggal mencari angkot yang menuju ke lokasi. Sedang yang datang dengan naik bus dan turun di Terminal Wonogiri, dapat melanjutkan perjalanan dengan berganti bus lain atau angkot jurusan Pracimantoro lalu turun di lokasi. Pesona Waduk ❤️ Foto By gegfia Sebagaimana obyek wisata waduk lainnya, suguhan utama yang diberikan bendungan adalah panorama hamparan air dengan latar belakang pepohonan dan bebukitan di kejauhan yang sangat menawan. Lalu lalang perahu-perahu nelayan yang mencari ikan di luasnya air bendungan, ikut menambah keindahan landskap yang dilihat dari pinggir waduk. Sembari menikmati indahnya pemandangan, pengunjung juga akan dibuai oleh sapuan angin yang sepoi-sepoi dan rindangnya pepohonan. Keindahan landskap Bendungan Gajah Mungkur mencapai puncaknya saat matahari hendak kembali ke peraduan. Sinar keemasan yang dipancarkannya, dibiaskan oleh air, sehingga menciptakan kemilau yang begitu indah. Sunset inilah yang ditunggu-tunggu banyak pengunjung untuk diabadikan dengan menggunakan kamera, baik dalam bentuk foto maupun gambar video. Jika mau menyempatkan diri mengelilingi kawasan di sekitar bendungan dengan menggunakan perahu, akan dapat disaksikan karamba-karamba untuk budidaya ikan Nila. Disekitar karamba tersebut selalu terlihat sekelompok ikan patin liar yang melompat-lompat ke atas permukaan air, seakan-akan sedang menyambut pengunjung yang datang. Ikan Nila yang dibudidayakan di bendungan inilah yang menjadi sajian khas bagi para wisatawan yang berkunjung ke sini, disamping ikan wader goreng. Di pinggir WGA, pengunjung juga dapat menjumpai lapangan yang luas lengkap dengan panggung terbuka yang setiap musim liburan selalu ditampilkan pertunjukan-pertunjukan musik. Ada juga oko-toko souvenir yang menjual berbagai macam oleh-oleh, serta warung-warung yang menjual beraneka ragam makanan dan minuman. Selain itu, terdapat berbagai aktifitas menyenangkan lainnya yang dapat dinikmati di WGA, lewat berbagai wahana yang disediakan. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut 1. Wahana Omah Jungkir Foto By “Omah Jungkir” yang diambil dari kosakata Bahasa Jawa memiliki arti “Rumah Terbalik”. Wahana terbaru yang ada di obyek wisata Gajah Mungkur ini mulai beroperasi sejak pertengahan Januari 2023. Sesuai dengan namanya, bangunan rumah yang terdiri dari 4 ruang didesain dengan perabotan serba terbalik. Satu ruang terbalik 90 derajat, yaitu ruang warung mie ayam, sedang 3 ruang lain terbalik 180 derajat yaitu ruang tamu, dapur dan kamar mandi. Wahana ini awalnya adalah wahana “Rumah Hantu”. Namun karena lama sepi, ditambah merebaknya minat anak-anak muda untuk bergaya di depan kamera dengan latar belakang yang unik dan menarik, maka dihadirkanlah “Omah Jungkir”. Hasilnya, wahana baru ini setiap hari ramai oleh pengunjung utamanya anak-anak muda. Bahkan di hari libur, pengunjung yang ingin berfoto di dalamnya harus menunggu antrean yang panjang. 2. Water Boom Water Boom termasuk salah satu wahana yang menjadi favorit pengunjung, meski saat pertama kali dibuka pada tahun 2011 sempat sepi hingga beberapa bulan lamanya. Karena harga tiket yang dikenakan terlalu mahal jika dibandingkan dengan jenis permainan yang ada di dalamnya. Tapi sejak harga tiket tersebut diturunkan dari menjadi untuk hari-hari biasa dan untuk hari libur, Water Boom selalu dipadati oleh pengunjung. Water Boom yang ada di sini memang tidak semegah dan semewah Atlantis Water Adventure di Ancol, Circus Waterpark di Bali atau Pandawa Water World di Solo. Namun beberapa permainan yang tersaji di dalamnya cukup sebanding dengan htm yang dikenakan. 3. Wahana Permainan Air Foto By visitsurakarta Menjelajah luasnya Gajah Mungkur dengan menggunakan perahu menjadi aktifitas menarik, karena keindahan waduk ini tidak hanya saat dilihat dari pinggir waduk tapi juga saat berada di tengah dan melihat bagian pinggir waduk. Selain itu, dengan mengarungi kawasan perairan, pengunjung juga dapat melihat karamba yang menjadi tempat budidaya ikan Nila, serta menyaksikan aktifitas para nelayan dari dekat. Untuk menjelajahi luasnya waduk, selain dengan menggunakan perahu, tersedia pula perahu motor, sepeda air dan banana boat. 4. Pemancingan Pada pagi dan sore hari, cukup banyak mancing mania yang mencoba peruntungannya dengan melempar umpan ke tengah danau sambil berharap umpan tersebut dimakan oleh ikan-ikan. Banyaknya pemancing yang mengadu keberuntungan di tepi Gajah Mungkur disebabkan karena area perairan waduk ini dipenuhi dengan berbagai jenis ikan tawar, seperti wader pari, patin jambal, tawes serta nila. Bagi wisatawan yang memiliki hobby memancing dan tertarik untuk bergabung dengan pemancing lainnya, ada baiknya untuk bertanya pada pemancing lokal tentang spot-spot pemancingan yang ada di bendungan ini. Sebab masing-masing ikan memiliki tempat berkumpul sendiri-sendiri, sehingga dengan mengetahui jenis ikan di masing-masing spot, akan lebih mudah dalam memilih jenis ikan yang menjadi target. 5. Taman Satwa Foto By Meski tidak terlalu luas dan dengan koleksi binatang yang terbatas, kehadiran Taman Satwa di sini cukup memberi hiburan tersendiri bagi para pengunjung, utamanya anak-anak yang belum pernah melihat secara langsung binatang-binatang tersebut. Seperti Gajah, buaya, monyet, burung kasuari dan berbagai jenis burung lainnya. Tidak hanya bisa dilihat, pengunjung juga dapat menunggang gajah dan berkeliling area wisata dengan tarif yang cukup murah. 6. Taman Bermain Anak Bagi pengunjung yang datang dengan membawa anak-anak, tersedia Taman Bermain Anak yang menyediakan berbagai jenis permainan gratis seperti jungkat-jungkit, ayunan dan perosotan. Serta permainan berbayar, seperti bianglala, sepeda air, komedi putar dan kereta kelinci. Meski permainan di sini relatif sederhana, namun cukup menghibur, terlebih harga tiketnya sangat murah. 7. Taman Tombo Galau “Tombo Galau” memiliki arti “Obat Galau” dan taman ini memang menyasar kawula muda yang gemar berselfie ria, sekaligus sebagai rest area bagi para pengunjung yang merasa capek usai berjalan-jalan di lingkungan sekitar area wisata. Taman yang mulai dioperasikan sejak tahun 2015 ini dilengkapi dengan beberapa jenis permainan anak-anak dan remaja, seperti catur, ular tangga, sundah mandah, serta permainan yang lain. 8. Gantole Layang Gantung Foto By explore_wonogiri Aktifitas untuk memacu adrenalin ini juga dapat di temui di Gajah Mungkur, tepatnya di Bukit Joglo yang berada di sebelah Barat waduk. Untuk menuju ke lokasi dibutuhkan trekking terlebih dahulu dengan medan yang cukup menantang. Sesampai di atas bukit, dapat Anda saksikan keindahan waduk dan pemandangan alam di bawahnya, sebelum terbang dengan menggunakan gantole. Harga Tiket Masuk ❤️ Wisata WGA boleh dibilang Taman Hiburan Rakyat karena untuk masuk ke lokasi wisata dan menikmati berbagai macam wahana di dalamnya dikenakan tarif yang cukup murah. Pada hari-hari biasa, harga tiket masuk hanya sebesar sedang pada hari libur seharga Pengunjung yang datang dengan menggunakan motor dikenai ongkos parkir sedang yang membawa mobil parkirnya sebesar Seperti halnya tiket masuk, wahana yang ada di dalam lokasi wisata juga dipatok dengan harga yang merakyat. Seperti untuk selfie di wahana Omah Jungkir, tarifnya hanya sebesar untuk naik perahu motor hanya perorang. Atau untuk memasuki lokasi Water Boom harga tiket hanya sebesar pada hari biasa dan pada hari libur. Meski harga tiket relatif murah, Wisata Gajah Mungkur dilengkapi dengan berbagai sarana yang rerpresentatif, seperti area parkir yang luas, mushollah, kamar mandi dan toilet, gazebo, rest area, dan beberapa fasilitas yang lain. Menariknya lagi, wahana yang ada di lokasi wisata, setiap 1 – 3 bulan sekali selalu bertambah atau berubah, sehingga wisatawan yang pernah berkunjung ke sini tidak akan pernah merasa bosan, karena disuguhi oleh wahana-wahana baru. Bagi yang ingin mengisi perut dan menghilangkan dahaga, banyak warung yang dapat dipilih di kawasan area wisata dengan harga yang terjangkau. Begitu juga bagi yang ingin membeli souvenir dan oleh-olah khas WGA, outlet dan kios-kios souvenir tersebar di berbagai sudut. Hanya saja, untuk yang ingin bermalam di kawasan wisata, tidak ada satupun hotel dan penginapan di sekitar waduk, sehingga harus kembali ke Wonogiri yang jaraknya hanya sekitar 6 km. Aktif menulis sejak tahun 1990 sampai Sekarang. Naskah pernah dimuat di berbagai media nasional. Sebanyak 13 judul buku untuk anak-anak telah diterbitkan di beberapa penerbit, seperti Grasindo, Gema Insani Press, SIC, dll. Web
- Ribuan ikan nila milik para petani di karamba yang ada di Waduk Gajah Mungkur dilaporkan mati mendadak usai hujan deras mengguyur kawasan tersebut. Oleh pemiliknya, ikan nila sebanyak 40 ton yang mati dikubur. Sementara sisanya dibiarkan dan tidak dipanen lebih awal karena selama pandemi, pasaran ikan sedang lesu. Sejarah Waduk Gajah Mungkur Waduk Gajah Mungkur yang berada di Kabupaten Wonogiri diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 17 November pembangunan waduk yang berjarak 6 kilometer ke arah barat daya Kota Wonogiri itu dimulai sejak tahun 1974. Baca juga Mati Mendadak, 1,5 Ton Ikan Nila di Waduk Gajah Mungkur Dikubur, Pemilik Rugi Puluhan Juta Rupiah Waduk tersebut adalah satu dari empat waduk besar yang dibangun dalam proyek Bengawan Solo. Proyek tersebut dilakukan untuk mengendalikan sifat-sifat air sungai Bengawan Solo yang merusak dan menjadikannya lebih bermanfaat. Untuk membangun waduk tersebut, tidak kurang 51 desa ditenggelamkan dan lebih dari kepala keluarga dipindahkan karena tanah serta sawahnya tergenang air bendung. Baca juga Ribuan Ikan Mendadak Mati di Karamba Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Kebanyakan Siap Panen Sebagian besar dari mereka transmigrasi ke Sumater Barat, Jambi, Bengkulu, dan Sumatera Selatan. "Pengorbanan itupun diminta dari sebagian masyarakat daerah Wonogiri untuk kepentingan penyelesaian bendungan ini," kata Soeharto saat menyampaikan pidato peresmian Waduh Gajah Mungkur. Kala itu, Presiden Soeharto menantangani batu prasasti sebelum menekan tombol yang diiringi deburan air pada aliran-aliran pembuang waduk. Baca juga Pintu Air Waduk Gajah Mungkur Dibuka, 2 Kelurahan di Wonogiri Terendam Libatkan pekerja termasuk ahli dari Jepang WIKAN PRASETYA Bekas jembatan kereta api di Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri yang terlihat kembali saat Waduk Gajah Mungkur surut pada musim kemarau. 29/9/2019Pembangunan waduk ini melibatkan cukup banyak orang, yaitu pekerja termasuk 35 ahli dari Jepang sebagai penasihat. Anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan Waduk Gajah Mungkur tidak kurang dari Rp 55 miliar, di antaranya Rp 34 miliar dari APBN dan sisanya merupakan bantuan Pemerintah Jepang. Pengeluaran anggaran terbesar adalah untuk memindahkan KK dan pembebasan lahan. Baca juga Curah Hujan Tinggi, Pintu Air Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Dibuka Secara teknis, Waduk Gajah Mungkur direncanakan mampu bertahan selama 100 tahun, dengan catatan endapan lumpur yang masuk setiap tahunnya tidak lebih dari 1,5 juta meter kubik. Dengan daya tampung 750 juta meter kubik air, maka Waduk Gajah Mungkur merupakan waduk terbesar di Jawa Tengah dan salah satu yang terbesar di Indonesia. Selain berfungsi sebagai pencegah banjir, sumber irigasi, dan juga tenaga listrik, Waduk Gajah Mungkur juga menjadi salah satu obyek wisata ikonik Kabupaten Wonogiri. Lokasi tersebut memiliki kebun binatang mini hingga waterboom yang digunakan untuk berenang bagi pengunjung dewasa ataupun juga Lapan Waterspout Waduk Gajah Mungkur Langka, Waspada hingga Februari Yang tersisa dari pemukiman di sekitar waduk WIKAN PRASETYA Peninggalan sumur permukiman warga yang muncul kembali saat Waduk Gajah Mungkur Surut. 8/9/2019Saat ini sisa-sisa pemukiman di sekitar waduk masih bisa ditemui. Termasuk jalan hingga jembatan yang dulu adalah akses utama Wonogiri menuju Kecamatan Pracimantoro. Termasuk juga fondasi rumah, bekas tiang rumah, sumur, hingga makam. Namunkondisinya tak lagi utuh karena tergerus air waduk saat musim hujan. Dikutip dari pemberitaan Darti adalah salah satu warga Desa Pondok Sari. Desa tersebut sekarang sudah tak ada lagi karena tenggelam di Waduk Gajah Mungkur. Baca juga Ini Fakta Menarik Fenomena Puting Beliung di Waduk Gajah Mungkur Darti bercerita ia tak ikut transmigrasi karena masih punya tanah yang tak terdampak. Ia kini tinggal di Sumberejo, Kecamatan Wuryantoro, Wonogiri. “Saya tidak ikut pindah transmigrasi karena masih punya tanah yang tidak terdampak. Dulu sawahnya di sana luar waduk, tetapi rumahnya di sini yang kini menjadi waduk. Yang punya tanah ya enggak ikut transmigrasi, tetapi tetap dapat ganti rugi,” ujar Darti. Kepada ia bercerita jika masih ingat kawasan tersebut sebelum tenggelam menjadi waduk. “Dulu itu jalan besar, mas. Kalau dari Wonogiri mau ke Pracimantoro, ya lewatnya jalan itu. Dulu sungai di bawah jembatan itu besar dan dalam. Namanya Sungai Tempuran karena merupakan gabungan dua sungai,” kata Darti. Baca juga Waterspout Waduk Gajah Mungkur, Kenali Tanda dan Waktu Datangnya Puting Beliung WIKAN PRASETYA Makam lawas yang muncul kembali saat Waduk Gajah Mungkur Surut. 8/9/2019Ia menyebut jalan tersebut dilalui banyak kendaraan mulai truk hingga bus. Bahkan ia mengaku masih ingat lokasi bus biasa menurunkan penumpang. “Itu yang ada motor itu, mas. Terus agak ke pojok sedikit. Itu dulu rumah saya,” ujar Darti sembari menunjuk lokasi rumahnya dulu. “Dulu ini juga jalan utama, mas kalau mau ke Baturetno. Jalan ini ramai, banyak kendaraan yang melintas. Jalan ini biasanya dilewati mereka yang akan berjualan di Pasar Baturetno atau Wuryantoro,” imbuh Darti. Baca juga Mengenang Perkampungan yang Kini Menjadi Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Ia juga masih ingat tempat para pedagang biasanya berhenti di suatu rumah makan atau penginapan saat hendak menjual barang dagangannya. “Di situ dulu ada warung punya Bu Darso. Warung itu dulu ramai oleh pedagang yang beristirahat. Biasanya pedagang menginap dulu di sana kalau ingin berjualan di Pasar Wuryantorom” kata Darti. Ia juga menyebut jika Presiden Kedua Soeharto pernah tinggal di desa yang kini ada di dasar Waduk Gajah Mungkur. Baca juga Hari Ini dalam Sejarah Peresmian Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Soeharto tinggal di lokasi tersebut sebelum akhirnya pindah ke rumah yang saat ini dikenal menjadi lokasi Museum Wayang Indonesia. “Dulu Pak Harto semasa kecil tinggal di rumah pakde-nya, Pak Bei Tani. Dulu kalau enggak salah ia pernah tinggal di sini sambil menunjuk salah satu areal sawah, sebelum pindah ke tempat yang sekarang ini menjadi Museum Wayang Indonesia,” imbuh dia. SUMBER Penulis Jawahir Gustav Rizal, Anggara Wikan Prasetya Editor Rizal Setyo Nugroho, Wahyu Adityo Prodjo Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Dalang Mbah Kandar dalam sebuah pementasan Wayang mubarok - Wayang Gandrung, wayang mistis dari Kediri ini punya keunikan yang tidak dimiliki oleh wayang lain. Pergelaran wayang pada umumnya, lakon atau cerita datang dari sang dalang. Tetapi tidak dengan wayang Gandrung. Saat penentuan alur cerita dalam pagelaran wayang, sang dalang seperti Mbah Kandar tidak memiliki otoritas menentukan lakon. Semua hanya berdasarkan wangsit yang diterima Lamidi 60, pewaris ketujuh Wayang Gandrung dari kakek buyutnya Ki Demang Proyosono. Wangsit datang ke Lamidi setelah dirinya melakukan laku ritual. Peran kuat Lamidi dalam pengaturan proses mungel’ proses pementasan merambah ke seluruh aspek aktualisasi Wayang Gandrung, baik fisik maupun psikis. Laku ini sekaligus membangun kerangka mistik yang terstruktur bagi menguatnya mitos masyarakat terhadap Wayang Gandrung. Selain sang dalang tidak memiliki otoritas, penunjukan sebagai dalang juga hanya berdasarkan wangsit. Cerita ini dialami oleh Mbah Kandar, sang maestro seni tradisi yang sejak tahun 1982 menjadi dalang Wayang Gandrung. Sebelum menjadi penerus dalang Wayang Gandrung, dirinya adalah petani biasa yang tidak memiliki keahlian atau kepintaran khusus dalan seni pewayangan, seperti yang dia lakoni sekarang ini."Kulo ujug-ujug saged dalang sak wangsule angsal wangsit ken dados dalang Wayang Mbah Gandrung Saya tiba-tiba bisa mendalang setelah mendapat wangsit supaya menjadi dalang Wayang Mbah Gandrung," kata Mbah Kandar yang selalu berikutnya adalah berdasarkan wangsit sang pewaris dalam setiap pertunjukan yang akan dilakoni oleh Mbah Kandar, sang dalang Wayang Gandrung. Dalam setiap pementasan lakon selalu berubah-ubah sesuai wangsit. Beberapa lakon tersebut antara lain Barong Skeder, Bagawan Mintuno, Kuda Sembrani, Naga dan lain sebagainya. sudah beberapa kali menyaksikan pergelaran Wayang Gandrung dan dua kali menyaksikan keanehan. Setiap kali mengambil gambar di atas tungku dupa yang sedang dipenuhi asap dan api, tampak beberapa kali penampakan. Antara lain, kepala naga, srigala yang menginjak kepala jika dipikir dengan nalar, keanehan terjadi dan mengharuskan diam untuk mengikuti kekhusyukan Lamidi ketika mengeluarkan wayang dari kotak penyimpanan, wayang dikeluarkan satu per satu, dihunus dari kantung/sarung kain secara khidmat dan keempat wayang yang merupakan cikal bakal diasapi dengan dupa dan kemudian diserahkan kepada sang dalang. Sekadar diketahui Wayang Gandrung kali pertama ditemukan di dalam kayu ada empat yakni Wayang Mbah Gandrung Kakung Panji Asmorobangun, Wayang Mbah Gandrung PutriGaluh Candrakirono, Wayang Joko Luwar dan Wayang Raden Sedono Popo, namun setelah disimpan dalam kotak keempat wayang tersebut membawa teman-temanya kurang lebih 40 buah. Wayang mistis bertahan turun-temurun selama 300 tahun Kisah wayang mistis, jika berulah saat menonton bisa kualat [tts]
cerita mistis waduk gajah mungkur